Jakarta - Sejak dimulainya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK), pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama. Tujuannya yaitu memberikan konektivitas daerah satu dengan yang lainnya dan menciptakan perekonomian yang lebih merata.
Dengan fokus tersebut dipastikan memberi angin segar bagi para pelaku sektor konstruksi. Benar saja, pasar konstruksi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Sekjen II Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) Erika Ferdinata saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Jumat (4/8/2017).
"Jadikan kalau konstruksi ini sekarang lagi booming," kata dia.
Pertumbuhan pasar konstruksi, kata Erika bisa dilihat dari banyaknya infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah. Salah satunya, terlihat dari pekerjaan pembangunan di DKI Jakarta untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT).
"Kalau di pasar konstruksi pasti tumbuh, pelemahan itu tidak berlaku di konstruksi, karena yang didorong itu belanja pemerintah, penurunan tidak ada," jelas dia.
Sayangnya, dia masih belum menghitung pertumbuhan pasar konstruksi nasional hingga semester I 2017 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Bila dilihat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor konstruksi tumbuh 5,22% pada 2016 lalu, dengan besaran distribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 10,38%.
Sementara itu pada kuartal I-2017, sektor kontruksi tumbuh 6,26% atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi secara umum yang sebesar 5,01%. Sedangkan distribusinya terhadap PDB mencapai 10,25%.