JAKARTA - Wacana perpindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa diperkirakan tidak akan memberikan dampak berarti pada pergerakan saham sektor konstruksi. Padahal, dengan berpindahnya ibu kota, maka pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut akan melejit. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada melihat kalaupun nanti pemindahan ibu kota dipastikan terjadi dan pembangunan infrastruktur di ibu kota baru negara bakal ditingkatkan, hal itu tidak berarti apa-apa bagi pertumbuhan saham di sektor konstruksi.
"Secara riil di lapangan (terpengaruh) tapi belum tentu ke pergerakan harga sahamnya," jelas dia ketika dihubungi Okezone di Jakarta. Lebih lanjut dia mengatakan, pembangunan infrastruktur yang saat ini dicanangkan pemerintah sudah cukup masif. Namun pada kenyataannya, saham sektor konstruksi pertumbuhannya masih lambat. "Coba saja kita lihat itu saham-saham konstruksi, proyek besar, proyek banyak, tapi gerak macam siput dan kura-kura," tukasnya.