Sejumlah kendaraan melintas di jalan Tol Dalam Kota Jalan Gatot Subroto, Jakarta, 1 Januari 2017. Jasa Marga mencatat 300 ribu kendaraan telah meninggalkan Jakarta melalui Jalan Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang, dan Jakarta-Cikampek menjelang Tahun Baru 2017. Angka ini naik 11 persen dari lalu lintas rata-rata harian (LHR) normal. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk akan memperlebar ruas jalan tol Jakarta-Cikampek untuk mengantisipasi kemacetan di ruas jalan tol itu ketika tiga proyek dibangun bersamaan. Proyek itu adalah kereta ringan atau light rail transit, kereta cepat Jakarta-Bandung, dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II elevated.
"Kami akan menambah lajur," kata Deputy General Manager Tol Collection PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Yoga Tri Anggora, Senin, 2 Januari 2017. Saat ini, dari simpang susun Cikunir hingga ke Karawang Barat masing-masing jalur mempunyai empat lajur, dan dua bahu jalan baik luar maupun dalam.
Sebelum pembangunan konstruksi tol elevated dimulai, jalur di dua sisi jalan tol ditambah masing-masing satu lajur. Dengan begitu, kata dia, kapasitas jalan tol Jakarta-Cikampek tidak akan berkurang ketika terdapat pembangunan yang menggunakan median jalan.
Volume kendaraan setiap hari di ruas jalan tol itu mencapai 602 ribu. "Potensi kepadatan pasti tetap ada, kami terus berupaya meminimalkan," kata dia.
Tol Jakarta-Cikampek ll akan dibangun sepanjang 34 kilometer mulai dari simpang susun Cikunir atau di kilometer 8 hingga ke Karawang Barat di kilometer 42 mulai 2017. Sedangkan di sisi selatan akan ada pembangunan kereta cepat dari Bandung menuju Jakarta.
Di sisi utara ruas jalan bebas hambatan itu sedang dibangun konstruksi untuk angkutan massal jenis kereta ringan dari Jakarta hingga Bekasi Timur.